Tuesday, May 01, 2007
Ikhlas
"Kamu harus menjalani semuanya dengan ikhlas," begitu pesan seorang temanku yang kini bergelut di dunia teater.

"Sesibuk apapun aktivitasmu, jika kamu menjalaninya dengan ikhlas, Insya Allah semuanya berjalan lancar, " tambahnya ketika kami ngobrol di sekre Lakon.

Ya, saat ini aku mencoba ikhlas dengan segala rutinitasku, meski tubuhku terkadang merasa pegal, lemas, dan lelah. Aku mencoba ikhlas dengan kuliahku yang membosankan, dengan Isolaku yang bikin anak Peniti bebal (ha ha), dengan Lieblingku yang bikin aku tambah lieur, dan dengan Privatku yang membuat kepala pening tujuh keliling.

"Lu, pokus ke disuatu bidang, jangan mentang-mentang lu kuat," begitu seorang teman dari Isola menimpali.

"Ya, harusnya seperti itu, tapi selama saya bisa mengatur waktu, kenapa tidak." sergahku. Dan aku yakin, semua rutinitas yang aku ikuti saat ini, kelak bermanfaat.






posted by daramanis @ 7:14 AM   0 comments
Sunday, February 25, 2007
LULUS
Lulus, lulus , lulus.
Aku bosan mendengarnya.
"IP berapa"
"2,8" jawabku.

"Kamu kenapa, mata kuliah jurusanmu kan gampang-gampang, masa IP dapat segitu ?"

Ingin kujelaskan semuanya, namun lidahku kelu.
Lagi, lagi aku tak bisa berkompromi.

posted by daramanis @ 4:03 AM   1 comments
Monday, February 12, 2007
Tiga M


Merindu

Membeku
Meriang
posted by daramanis @ 6:44 PM   3 comments
Thursday, December 28, 2006
Simpanlah semuanya

Pesan singkat itu kerap muncul dalam ponselku.


"Sedang apa",
"lagi dimana",
"Boleh saya antar pulang?".

Ah, Semua itu tak mampu membuatku tergerak tuk membalas pesanmu.
Sama seperti ketakmampuanku menundukkan dunia.
Sudahlah, simpan semua itu.
Seperti kumenyimpan semua ini.
posted by daramanis @ 4:39 AM   5 comments
Saturday, December 02, 2006
Terimakasih

Teman, terimakasih atas segalanya.

Itu yang kubutuhkan, dorongan itu.
Aku tak minta lebih.
Hanya itu.
posted by daramanis @ 4:45 AM   4 comments
Sunday, November 12, 2006
Naskah Bernilai Lima
Lagi-lagi aku yang kena,
Lagi-lagi di depan orang.
Lagi, lagi, dan lagi ( ha ha).

"Jika yang lain memberi nilai naskahmu sembilan, aku beri nilai lima," begitu ucap PU Isola Pos saat kami sedang membereskan naskah IP 40.

Keringat dingin itu tak muncul lagi, ketika mendengar ucapan yang menohok itu.

Ini pertanda ketahanan tubuhku semakin kuat, dan aku harus banyak belajar dan belajar hingga naskahku bernilai "sepuluh" ( ha ha).

Dan Ingat,
Aku bukan Jaki ataupun Rita yang tumbang di tengah jalan.
Aku adalah Naz si mungil yang tahan banting !!!
posted by daramanis @ 1:33 AM   3 comments
Friday, November 03, 2006
Roti Unyil

Ketika saya beserta kawan-kawan UPM sedang rapat Isola Pos, datanglah Dika dan Adam. Lalu kami pun menyambut kedatangan mereka. Setelah itu Dika mengeluarkan sesuatu dari tasnya, ternyata itu Roti Unyil. Ekspresi Mau dan saya sangat riang ketika Dika memberikan Roti Unyil.


"Roti Unyiiiiil," seru Mau.
"Haaaah, Roti Unyiiiil," aku tak mau ketinggalan.
Oh jadi ini yah Roti Unyil itu hatiku berbisik.

Aku tahu Roti Unyil dari dia yang pernah mengisi hariku. Ya saat itu dia pernah bilang,"Kalau aku pulang ke Bogor, nanti akan kubawakan Roti Unyil untukmu,"

"asyik," seruku. "Gimana sih rasanya,"
"cobain aja nanti," jawabnya.

Namun setelah berkali-kali dia pulang, roti itu tak pernah kurasakan. Aku penasaran seperti apa sih Roti Unyil itu. Akhirnya kepenasaranku terobati dengan oleh-oleh dari Dika ini.
posted by daramanis @ 3:57 AM   4 comments
 
About Me


Aku, yang masih mencari
siapa aku

Previous Post
Archives
Links
Waktu